para prajurit

Para Prajurit

 

suasana dalam barak prajurit yang menjaga sebuah perbatasan suatu daerah adalah sebuah panggung yang diangkat menjadi sebuah lakon.

Kehidupan para prajurit dalam menjalankan tugas apalagi menjaga kemanan dan ketertiban sebuah daerah demi kepentingan negara dan bangsa. Apakah ini wujud daripada pengabdian dan pengorbanan seorang anak bangsa yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya sementara para penggangu keamanan juga siap untuk mengarahkan para prajuritnya. Prajurit lawan prajurit. Mereka akan mati demi sebuah kepentingan. Bagaimana dengan saudara-saudara mereka yang khawatir dengan keselamatannya, bagaimana dengan anak dan istri yang ditinggal pergi, apakah para prajurit telah menjadi anjing peliharaan para majikan dan setiap titah sang majikan merupakan sabda sang nabi…

Sinar keemasan sang surya di ufuk barat perlahan meninggalkan barak – barak para prajurit yang sementara menjaga perbatasan kota . Sementara didalam barak tercium aroma mesiu yang sangat menyengat. Didalamnya tergeletak seorang prajurit yang terkena tembakan sementara prajurit yang lainnya berjibaku dengan lawan atau musuh yang menyerang benteng pertahanannya.

 

 

 

 

 

 

Adegan I

Prajurit I :  Tembak…….   ( dia terus mempertahankan barak     dari     musuh – musuhnya.  Melihat rekannya yang tertembak spontan berteriak. )

           Panggilkan tim medis… tolong panggilkan perawat….

           (Sementara terus menembak kearah musuhnya…)

Tak lama kemudian Pertempuran pun berakhir .

 

Prajurit I :   (mendatangi rekannya yang tertembak, tiba-tiba air muka yang tampak gagah dimedan pertempuran berubah menjadi sedih, alunan musik pengiring merespon adegan tersebut)

              “Kawan  sudah kubilang kepadamu lawan kita kali ini sangat tak diduga – duga kedatangannya, makanya kita harus selalu siap siaga.

              Pergilah kawan menghadap kepadanya. Aku sudah meratakan musuh-musuh kita.Yang disana tepat dikepalanya. Yang didekat pohon sana Tembakanku mendarat mulus didadanya.    Ada juga yang mendekat dibarak kita, aku langsung mengarahkan moncong senjata ini tepat dijidatnya. (terdiam sejenak sambil melihat tangan temannya yang memegang senjata). Sudah kubilang berkali kali kepadamu kalau pegang senjata yang benar, jangan terbalik, ketika kau tarik picunya, matilah kau. Nanti kalau orang tuamu bertanya kepadaku tentangmu, apa yang aku akan katakan kepadanya kawan. Terus kalau mila bertanya tentangmu, apa yang akan kukatakan.

Prajurit II :  (Tiba-tiba terbangun sambil memegang senjata dan megarahkan keluar barak ) “awas musuh dimana-mana, akan kujaga daerah ini sampai titik darah penghabisan dorr…..dorr…dorr….”

              “Hai tiarap musuh ada dimana-mana nanti kepalamu menjadi sasaran yang empuk”

Prajurit I  : (Terheran-heran) Ternyata kau masih hidup

Prajurit II : apa maksudmu aku masih hidup

Prajurit I  : Kau tadi tertembak oleh musuh yang menyerang kita

Prajurit II:(sambil mengaruk kepalanya) tadi aku bermimpi, kita diserang oleh musuh dan aku melihat komandan kita juga ikut menyerang kita.

Prajurit I  :  ah.. itu hanya mimpi kau tadi tidak

bermimpi, tetapi kamu itu tertembak oleh musuh kita. Lihat helm dikepalamu itu.

Prajurit II :  (Lalu mengambil helm dikepalanya)

aduhhh….

Prajurit I :   betulkan, kau ini tidak bermimpi, barangkali

waktu kau tertembak tadi kau pingsan lalu mimpi itu menghampirimu.

Prajurit II :  ah… tidak aku masih merekam suasana

perang tadi dalam memoriku, jelas terlihat komandan kita ikut dalam menyerang barak kita.

Prajurit I   : mana mungkin komandan kita mau meratakan barak ini.

Prajurit II :  betul juga, mungkin aku tadi sedang bermimpi.

Tapi …sebentar kita makan apa pancinya rusak terkena tembakan.

yaa…. Besok saja Kita cari diluar mungkin diluar ada penjual makanan.

Prajurit I :   Bung ini hutan bukan dikota, memang diluar ada penjual makanan, (tertawa kecil) mungkin peluru itu merusak jaringan otak dikepalamu. Pergilah istirahat besok barangkali otakmu  akan normal kembali.

 

Beberapa langkah prajurit II ingin ketempat tidurnya tiba-tiba komandan masuk kedalam barak.

Askom       : prajurit siap gerak.

Komandan : (membuka sebuah peta) baiklah saudara-saudara  sekalian, mohaon maaf menggangu jam istirahat anda. Brifing akan kita mulai, tadi musuh kita menyerang dari sini, sini dan sini. Sementara posisi kita ada disini. Karena strategi yang digunakan sangat acak maka kita…

Prajurit I    : Acak seperti apa komandan seperti ini atau

seperti ini

Parjurit I    : tunggu komandan Tadi komandan waktu musuh menyerang kita komandan ada dimana

Komandan : oooo……… tadi saya ada dibarak disebelah  tanyakan saja sama askom

Askom       : betul saya dan komandan tadi ada disebelah. Lihat lengan komandan tadi dia terkena tembakan.

Komandan  : kenapa kau tanyakan hal tersebut

Prajurit I    : bukan apa – apa komandan, biasanya komandan setiap musuh menyerang barak – barak kita, komandan dan askom selalu menghilang dan kalau perangnya selesai komandan dan askom baru muncul dengan tangan terluka atau jidat  yang dibalut perban.

Prajurit II  :  itu alasan yang sangat klasik komandan, tahun kemarin kalau tisdak salah ingat paha komandan yang terkena tembakan, tahun yang kemarinnya lagi pantat komandan yang terkena percikan ledakan granat.

Prajurit I dan II : Besok-besok apalagi komandan.

Komandan : (memanggil lalu membisik asisten Komandan).

Askom       : baiklah para prajurit kini tiba saatnya, pengumuman dari komandan

Prajurit I,II : apa lagi keinginan komandan

Askom       : Komandan  marah besar…

Prajurit I,II : kami tahu kalau komandan sedang marah-marah …

Komandan : prajurit laksanakan….

Prajurit I,II : membalikkan badannya dan mengambil posisi merayap dan menganggkat pantatnya.

Komandan : Bagus .. bagus tapi kurang tinggi …. Angkat sedikit

Komandan : besok kita membersihkan daerah disekitar barak ini kemungkinan serangan kedua akan dilancarkan oleh musuh kita.

Adegan II

Keesokan harinya ….

Sang surya perlahan menatap hutan, gunung, dan lautan kemudian perlahan  menyiraminya dengan sinar keemasan, segenap makhluk bersujud atas keagungan-Mu.

Askom       :  komandan datang

Komandan : (sambil membuka peta ) baik kita sekarang mulai menjalankan operasi kita untuk mempersiapkan kalau-kalau musuh datang kembali. Kalian prajurit jaga disini

Prajurit I   :  Maaf… komandan ini, bukan peta wilayah kita. Ini kan…. Wilayah…

Komandan : Askom ……!!! Kemari, bodoh !!! ganti petanya…!!!

Prajurit II   : lihat komandan mereka datang …Dor… dor… tembak… tembak mereka.

Prajurit I   :  Mengapa musuh kita selalu menyerang pada saat kita sedang    melakukan persiapan ??

 

Hari itu terjadi pertempuran yang sangat sengit. Hingga…

Komandan : prajurit jaga barak ini saya dan askom akan menyerang mereka  dari belakang…

Prajurit I    : mereka banyak sekali…

Mereka akhirnya takluk ditangan musuh, dan mengusai barak para prajurit

Komandan : (masuk kedalam barak bersama askom.) Akhirnya mereka mati semua Baiklah para prajurit sebentar lagi kita akan menguasi wilayah ini…

Para robot-robotku mari lanjutkan perjuangan…



oleh: Haryadi wirawan

 

ruang satu
 
ruang dua
 
sebuah ruang perkenalan awal sebelum persenggamaan jiwa dan persepsi menjadi sebuah sketsa hidup yang menggemaskan
ruang tiga
 
ajari aku tentang cara meraba langkahmu sambil membingkai jejak sebagai titipan untuk masa depan
ruang empat
 
kenalkan sosokmu di altar langit hingga biasnya menerangi bumiku
ruang lima
 
tentang cintaku padamu yang kemarin ku tambatkan di ranting-ranting pepohon.
 
Today, there have been 13 visitors (21 hits) on this page!
Terkadang kita harus mengakhiri sesuatu di tempat dimana kita memulainya. Karena sepertinya sebuah eksistensi kemanusiaan harus dipertanyakan kembali, apakah betul kita ada dan bergerak ditiap siang dan malam. Ruang-ruang ini semakin sempit saja, karena sebanyak apapun kita membuat opini tentang ruang, maka secara tidak sadar kita sudah berubah menjadi angkuh dan membatasi ruang yang kita pahami. Lalu apalagi yang mesti dipertahankan, jika pada akhirnya kita sendiri yang menciptakan batas ruang dan waktu itu dan kemudian menjelma menjadi...... This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free