nyanyian tersisa (mamat mariamang)

“ nyanyian   TERSISA “

 

SINOPSIS :

 

            Sunyi yang menyelimuti terus meronta-ronta di dalam diri. Ada bara besar yang berusaha menghambur keluar membakar semua keraguan, akan sesuatu terjadi dalam hidup yang semestinya tidak perlu dikungkung dan di sembunyikan. Seperti gejolak yang terus berkecamuk dalam dirinya. Kamu mesti tahu, mesti dengar, tidak menutup mata dan telinga, terus bergerak dan terus bergerak seperti air yang meliuk-liuk dan katakan bukan dengan diam.

            Bernyanyi dan teruslah bernyanyi walau dalam suara kesunyian, tak ada yang mendengar, tak ada yang mengubris. Terus dan teruslah hingga sisa-sisa suaramu, walau terdengar parau, serak. Jangan ada kata surut mesti………………………………………………
ruang satu
 
ruang dua
 
sebuah ruang perkenalan awal sebelum persenggamaan jiwa dan persepsi menjadi sebuah sketsa hidup yang menggemaskan
ruang tiga
 
ajari aku tentang cara meraba langkahmu sambil membingkai jejak sebagai titipan untuk masa depan
ruang empat
 
kenalkan sosokmu di altar langit hingga biasnya menerangi bumiku
ruang lima
 
tentang cintaku padamu yang kemarin ku tambatkan di ranting-ranting pepohon.
 
Today, there have been 12 visitors (19 hits) on this page!
Terkadang kita harus mengakhiri sesuatu di tempat dimana kita memulainya. Karena sepertinya sebuah eksistensi kemanusiaan harus dipertanyakan kembali, apakah betul kita ada dan bergerak ditiap siang dan malam. Ruang-ruang ini semakin sempit saja, karena sebanyak apapun kita membuat opini tentang ruang, maka secara tidak sadar kita sudah berubah menjadi angkuh dan membatasi ruang yang kita pahami. Lalu apalagi yang mesti dipertahankan, jika pada akhirnya kita sendiri yang menciptakan batas ruang dan waktu itu dan kemudian menjelma menjadi...... This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free