iip pasoloran_2

HARMONI TANPA NADA

Dan ketika nada bicara, tak akan ada lagi kepedihan di raut wajah

yang ada hanya nyanyian dan gurauan dari setiap pelantun nada-nada

 

Namun ketika nada bisu, hanya pilu dan ego yang mengisi tiap jenjang kehidupan yang mencengkram setiap jiwa yang ada

 

Keburukan akan ada tiap sela ketiak manusia

Lantunan nada akan hambar

Pengkhianat-pengkhianat cinta akan hidup

Dan cintapun mati….

 

Aku ada di dunia tanpa nada

Hampa….

                          

Makassar, april 2003

                iip pasoloran  

 

 


SAJAK CINTA

Aku harus belajar membencimu

Karena dalam benciku

Ada cinta yang kutitip….

 

       

Makassar, desember 2006

iip pasoloran

 

 


 

           JELANG SUBUH

sayup kudengar alunan ayat-ayat suci dari pengeras suara rumah-Mu

lalu kudengar langkah hamba-hamba-Mu

menuju asal panggilan itu

tapi entah apa yang menahanku

berat kuangkat kedua kaki untuk bersama mereka

 

wahai Dzat yang maha besar….

akankah hari ini aku bersama-Mu?

 

 

                     Makassar,maret 2003

                     iip pasoloran

 

 

 


 

           SAJAK PLAYBOY

Kepada semua perempuan yang pernah bersemayam di tepian hatiku

Maaf, kalau pernah kusemat sedikit cinta dan membuat kalian gelisah saat senja menutup matahari

 

Aku tahu, telah kuruntuhkan menara cinta yang pernah kalian bangun demi sebuah asa yang samar

 

Tapi, demi malam yang membiarkan bulan

menggantung di langit-langitnya

itu semata-mata birahi kelaki-lakianku

 

Kepada semua perempuan yang pernah bersemayam di tepian hatiku

Tolong jangan kutuk benih masa depanku

 

 

                Makassar, oktober 2004

                iip pasoloran

 

 


 

     SAJAK BUAT AMERIKA

………….

‘.,;-*%%;@@/$$oil%%/@@:??’

Kau….

Angkuh…sombong…

pembohong…munafik…

perusak…penghancur…

pembunuh…monster…

Mati kau…!!!

……………

……………

Tuhan???

 

 

                Makassar, maret 2003

                iip pasoloran

 

 

 


 

     POTRET SEBUAH BANGSA

Sebuah desa dipimpin seorang lurah,

Tidak jelas

 

Sebuah kabupaten dipimpin seorang bupati,

Kacau

 

Sebuah kotamadya dipimpin seorang walikota,

Rusuh

 

Sebuah provinsi dipimpin seorang gubernur

Saling buka aib

 

Eh, sebuah negara dipimpin seorang presiden,

Malah tambah hancur

 

Entah….

 

 

Makassar, maret 2003

iip pasoloran

 

 

 


 

     TAK MUNGKIN KAU LARI

(buat orang-orang yang ditindas)

;orang satu

Aku adalah kebebasan

yang bebas mengikuti kemana kau pergi

 

;orang dua

Aku adalah segerombolan semut kecil

yang siap menggorogoti daging-daging yang kau jaga

 

;orang tiga

Aku adalah segumulan ombak laut lepas

yang akan menggelamkan kapal-kapal megahmu

 

;orang empat

Aku adalah arak-arakan awan hitam

yang siap menghujammu dengan hujan beracun

 

;orang lima

Aku adalah malam abadi

yang setiap saat akan menggelapkan ruang-ruang lemari besimu

 

;orang enam

Aku adalah petir tak berujung

yang siap menyambar mengikuti detak jantungmu

 

;orang tujuh

Aku adalah luapan api

yang siap membakar jiwa-jiwa kosongmu

  

;orang delapan

Aku adalah cakar nazar

yang siap mengoyak-ngoyak mulut besarmu

 

;orang sembilan

Aku adalah sang algojo berpedang raksasa

yang siap memotong urat nadi lehermu

 

;kami

Dan…

Aku adalah iblis bagimu

 

 

Makassar, maret 2003

iip pasoloran

 

 

 


     SEPI

Kawan,

Aku kaku tak bernyawa

Aku hilang tak tentu arah

Aku bermain dengan angan

Aku tersenyum dalam rindu

Aku tertawa dalam sunyi

Lalu terenyah di keramaian

Sepi…

           

Makassar, maret 2003

                iip pasoloran

 

(Buat saudara-saudaraku anggota ukm seni umi yang lagi berjuang di Bali, Bandung dan Kolaka)

 

 


 

 

TEPAT TENGAH MALAM SAAT AKU DUDUK BERDUA DENGAN SEORANG GADIS DI ATAS SUMUR TUA

Nikmati sebuah perbedaan karena itu akan membawamu kesebuah kata dewasa

 

Renungi setiap kata

karena itu bisa merubahmu menjadi manusia

 

Perbedaan yang terlihat adalah keindahan sebuah kebersamaan

Kata yang terlontar adalah makna yang tersirat

 

Marahmu bukan untukku

Pun murammu…

 

 

                Makassar, maret 2003

                iip pasoloran

 

 

 


 

     tuhan-tuhan

tuhan…

jika kau tahu yang kuinginkan

hadirkan ingin itu

 

tuhan…

jika kau tahu yang kurasa

biar kurasakan rasa itu

 

tuhan…

kalau kau tahu yang kusenangi

tampakkan aku senang itu

 

tuhan…

kalau kau tahu yang kuderita

jauhkan aku dari itu

 

sedikitpun kau tak tahu semua itu

tapi kau masih saja berstatus Tuhan

angkuh dengan sebuah tujuan

KETUHANAN

               

 

Makassar, maret 2003

                iip pasoloran

 

 


 

     DOA TUTUP TAHUN

arakarakan ramai terompet ngokngok pawai macet tabrakan asap kembang api petasan taman hotel thm ngumpul gossip ramal tawuran malam teman lampu party gelap pria wanita pacar kecelakaan…….

Mabok!!!

 

 

Makassar, januari 2007

iip pasoloran

    

 

 


ASA

Menapak jejak hari dan mendengar detak jam dinding yang terus menemani

Siang dan malam terus menyapa

Kita masih menghirup rasa

Sejenak hentikan langkah

Mari menilai makna hidup

Tidak memburu nafas di tenggorokan

Karena Dia tak pernah mati

 

 

           Makassar, januari 2007

           iip pasoloran

 

 

 


     RINDU

kupersembahkan sebentuk kalimat rindu

di atas jejak waktu yang masih pagi

biar kau ada untuk meredam keluh

sampai aku tak bisa lari dan ingkar atasmu

sirami aku dengan air firdaus

hingga seluruh tubuhku basah dengan rasa

hangatkan aku dengan peluk cinta

agar kutahu kalau aku tak sendiri

 

       wahai…

aku tunduk padamu

 

 

           Makassar, januari 2007

                           iip pasoloran

 

 


 

 

     AKU, KAU DAN HIDUP

Aku masih berdiri di sudut cakrawala

Saat kau mencari dalam ruang tanda tanya

Aneh, tapi tetap saja kau buai aku

Terus dan terus kau telanjangi sampai betulbetul telanjang

 

Masa pun menjadi takjub dan bungkam

Kalau kau ciptakan garis senyum itu

Ingin kukulum tiap kata yang kau lontarkan

Agar kenyang dan menjadi menu harianku

Kau adalah bangsat yang kusenangi

Adalah kau yang menyita tidurku acapkali malam datang

Yang menggerakkan penaku menulis sajaksajak cinta

Sampai batas yang mampu kugapai

 

Izinkan aku memaki, meludahi bahkan membunuhmu

Sebagai bukti adanya senandung cinta di telingaku

Pada kedalaman hidup yang telah kuselami

 

Kutunggu kau disebuah ruang aneh

Yang kunamai hidup

 

 

                Makassar, januari 2007

                iip pasoloran

 

 

 


    

     SARJANA DI NEGERIKU

(untuk sobatku, Bram)

Bisa kulihat raut bahagia di wajahmu kawan

Aku tahu, ini semua bukti untuk orang tua yang terus menjahit doa di selasela shalatnya dan menggadai keringat serta nafasnya

 

Selamat kawan!

Untuk semua keringat yang menjadi tetes zaman

Untuk semua kerja yang menjadi

Untuk semua pikir yang tak pernah mati

 

Sekarang kau sudah ditemani tanggung jawab untuk terus memuliakan mereka

Di pundakmu ada sebongkah masa depan yang menunggu

 

Kita ada di persimpangan hidup

Memilih adalah pasti dan tak boleh lama

Biar kanan dan kiri tak menunggu

Labirin hidup terhampar di depan

 

Apakah kita masih dipikirkan?

 

 

                Makassar, januari 2007

                iip pasoloran

 

 

 

 

 

 

 

           GERBANG BATAS

Apakah maut masih datang menanti telaga jiwa kosong tak berair?

Apakah genderang masih ditabuh bak perang baik dan buruk badar?

Apakah gagak-gagak masih bertengger di ubun-ubun langit untuk daging membusuk?

Apakah masih bersemayam sang Khaliq di jendela qalbu,saat gerbang batas terbuka dan mata membelalak buah manis ketakutan

                          

 

Makassar, nopember 2003

                iip pasoloran

 

 

 

 


 

           NEGERI KATANYA

Hari itu,

kuangkat kedua kaki kesayanganku Melangkah di atas tanah sebuah negeri

yang katanya makmur, tenteram, aman dan damai

katanya…

 

Hari berikutnya,

kugenggam sebuah pena dan secarik kertas

Kugambar sesosok burung kekar

dengan lima lambang di dadanya yang katanya sakti

katanya…

 

Kemudian,  

kuraih sebuah selembar kain yang sudah kusam

Kubersihkan warna merah dan putihnya

yang katanya bisa mengobarkan semangat juang

Katanya…

 

Lalu,

kucoba mematok sepetak tanah pemberian Tuhan yang diwariskan oleh moyangku

Tapi di atas tanah itu ada papan yang bertuliskan

“INI MILIK NEGARA”

Tanah apa yang kupijak

Langit mana yang kujunjung

Negeri siapa yang kutinggali

Apakah ini negeri katanya?

 

Makassar, maret 2003

iip pasoloran

ruang satu
 
ruang dua
 
sebuah ruang perkenalan awal sebelum persenggamaan jiwa dan persepsi menjadi sebuah sketsa hidup yang menggemaskan
ruang tiga
 
ajari aku tentang cara meraba langkahmu sambil membingkai jejak sebagai titipan untuk masa depan
ruang empat
 
kenalkan sosokmu di altar langit hingga biasnya menerangi bumiku
ruang lima
 
tentang cintaku padamu yang kemarin ku tambatkan di ranting-ranting pepohon.
 
Today, there have been 4 visitors (7 hits) on this page!
Terkadang kita harus mengakhiri sesuatu di tempat dimana kita memulainya. Karena sepertinya sebuah eksistensi kemanusiaan harus dipertanyakan kembali, apakah betul kita ada dan bergerak ditiap siang dan malam. Ruang-ruang ini semakin sempit saja, karena sebanyak apapun kita membuat opini tentang ruang, maka secara tidak sadar kita sudah berubah menjadi angkuh dan membatasi ruang yang kita pahami. Lalu apalagi yang mesti dipertahankan, jika pada akhirnya kita sendiri yang menciptakan batas ruang dan waktu itu dan kemudian menjelma menjadi...... This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free